RINTIHAN MASYARAKAT PERBATASAN ( tentang air bersih)

Jam sudah menunjukan 11.27 pm, tgl 12 February 2014, nah sambil nonton acara ILC dan lanjut Empat Mata sambil nungguin acara bola( saya dengan teman saya tono), kebetulan jg saya ada taruhan di sbobet gitu lah,. sikit2 aja biar seru nontonnya,...dari pada nonton aja, inget deh sama blogspot ku yg jarang aq buka lantas kesibukan pekerjaan, nah mumpung ada wkt luang aku berusaha menulis unek2 yang selama ini aq dengar dan aku lihat sendiri tentang keprihatinan melihat situasi dan kondisi daerah untuk saat ini,..daerah yang aku maksud adl Desa Nanga Kantuk Kecamatan Empanang Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat INDONESIA. Nah dengan tarik nafas dan menghembuskannya secara perlahan aku berusaha mengingat kembali apa yang menjadi dasar penulisan aku ini, lansung aja ya para pembaca,..Pertama sudah berapa kali aku menulis laporan baik secara lisan maupun tulisan kepada para pimpinan di tingkat kabupaten,..siapa saja yang saya anggap bisa membantu dengan wujud nyatanya, namun semuanya hanya bisa menjawab " nanti saya usaha". nah jawaban itu terdengar, masa bodo lah katanya secara tdk langsung, gitu mungkin ya,..Desa nanga Kantuk merupakan salah satu desa yang banyak berpotensi secara alamiah, baik dari segi hutan, tambang dan lainnya, masyarakat nanga kantuk hanya bisa menerima pasrah dan terus pasrah,..tertinggal baik dr segi ekonomi, pendidikan maupun kesehatan, lebih parah lagi mengenai sapras, jalan  bukti nyata. dan sekarang keluhan yang menjadi urutan utama yaitu tentang air bersih, dulunya pernah ada jaringan pipanisasi yang dibuat oleh masyarakat sendiri, itu pun mengorbankan 3 org masyarakat setempat. Dua buah sungai sumber air bersih masyarakat yaitu  sungai empanang dan sungai kantuk utk sekarang sudah tdk layak untuk dikonsumsi lagi, penyebabnya banyak, pertama dari ilegal loging, perkebunan sawit, PETI bahkan sekarang ada lagi pertambangan yang akan masuk yaitu Batu Bara, tp pemerintah setempat malah membiarkan hal itu terjadi, yang kaya semakin kaya, masyarakat hanya mendapatkan hasil sampah dan sumber penyakit dari semua itu, sehingga jika dilihat dr kekeruhannya saja kita sdh bisa ambil kesimpulan bahwa air itu sdh tdk layak lagi menjadi sumber air, mandi saja sudah alergi apalagi dikonsumsi, maka masyarakat setempat berusaha minta bantuan ke kabupaten tentang bantuan pipanisasi tsb, namun sdh bertahun2 tdk ada juga jawaban, akhirnya masyarakat usaha sendri, sehingga harus ada korban yang meninggal dunia, memang itu maunya pemerintah, sangat aneh, pemerintah bangsat seperti itu, tunggu ada korban baru pura2 mau bantu, sifat pemerintah itu sampai sekarang masih dipertahankan-memprihatikan, nah kembali ke pipanisasi hasilnya pas-pasan maklumlah tdk menggunakan tenaga ahli di bidang disain maupun perhitungan, hanya menggunakan sistem gravitasi, nah itulah menjadi sumber air bersih untuk saat ini, ditahun 2013 baru muncul bantuan pipasnisasi dengan anggaran 900 jutaan lebih,.. hasilnya gimana? hasilnya malah lebih parah, pipa2 tdk diganti, hanya yg pecah saja diganti, yang tadinya air masih mengalir, anehnya dengan adanya rehap pipanisasi tersebut air malah tdk mengalir, masyrakat melaporkan hal tsb ke cipta karya selaku pemegang wewenang dalam pengawasan proyek, tdk ada jawaban dr cipta karya,.. memang parah separahnya,..hingga saat ini air masih tdk mengalir...apa harus ada korban lagi kah???,...jngn sampailah ada korban, mohon solusi nyata dr pemerintah...sudahlah,..mungkin itu aja dulu ya yg bisa aku tulis, klo aku tulis semuanya mungkin sampai besoknya lagi ndak bakalan habis nulisnya..atas wkt bacanya saya ucapkan terima kasih,.. semoga ada yang menjadi pahlawan utk menyelesaikan permasalahan tsb. Tuhan memberkati.