Di artikel kali ini kita akan mengenal salah satu wilayah terujung Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia. Namanya Kecamatan Puring Kencana, yang terletak di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.
Meskipun wilayahnya tidak terlalu sering dibahas di media, ternyata Puring Kencana punya banyak hal menarik untuk diketahui, khususnya dari sisi demografi dan kondisi masyarakatnya.
Letak dan Kondisi Wilayah
Kecamatan Puring Kencana memiliki luas wilayah sekitar 258 koma 66 kilometer persegi. Wilayah ini termasuk daerah perbatasan, karena sebagian desanya berada sangat dekat dengan negara bagian Sarawak, Malaysia. Bahkan, jarak dari ibu kota kecamatan ke titik perbatasan hanya sekitar 2 kilometer saja!
Secara administratif, Puring Kencana hanya memiliki enam desa, yaitu:
-
Desa Langau
-
Desa Sungai Antu
-
Desa Sungai Mawan
-
Desa Merakai Panjang
-
Desa Kantuk Bunut
-
Dan Desa Kantuk Asam
Jumlah Penduduk
Menurut data resmi Semester Pertama Tahun 2024, jumlah penduduk total di Puring Kencana adalah 2.133 jiwa. Kalau kita rinci per desa, berikut urutannya:
-
Desa Langau: 458 jiwa
-
Sungai Antu: 219 jiwa
-
Sungai Mawan: 235 jiwa
-
Merakai Panjang: 269 jiwa
-
Kantuk Bunut: 465 jiwa
-
Dan Desa Kantuk Asam sebagai desa dengan jumlah penduduk terbanyak, yaitu 487 jiwa
Jika dibandingkan dengan data tahun 2020, yang mencatat jumlah penduduk sekitar 2.289 jiwa, terlihat bahwa terjadi sedikit penurunan jumlah penduduk. Hal ini bisa disebabkan oleh migrasi ke luar daerah atau perbedaan metode pencatatan.
Kepadatan Penduduk
Dengan luas wilayah lebih dari 250 kilometer persegi dan hanya sekitar dua ribu penduduk, bisa disimpulkan bahwa Puring Kencana termasuk wilayah yang sangat jarang penduduknya. Rata-rata hanya sekitar 8 jiwa per kilometer persegi, jauh lebih rendah dibanding rata-rata nasional yang mencapai 140 jiwa per kilometer persegi.
Artinya, wilayah ini luas, alami, dan masih sangat asri. Cocok bagi siapa pun yang menyukai ketenangan dan alam pedalaman.
Kehidupan Sosial dan Tantangan
Sebagai wilayah perbatasan, masyarakat di Puring Kencana tidak hanya berinteraksi dengan sesama warga Indonesia, tetapi juga sering berhubungan dengan warga Malaysia di seberang perbatasan. Dalam beberapa kasus, akses ekonomi maupun kebutuhan sehari-hari justru lebih dekat ke Malaysia daripada ke pusat kota di Kapuas Hulu.
Tantangan utama wilayah ini biasanya terkait akses transportasi, layanan kesehatan, dan pendidikan. Namun, pemerintah terus melakukan pembangunan, termasuk pembukaan jalan dan peningkatan fasilitas sosial.