Apa Beda Gizi telur kuning dan Telur Putih?

 

Telur memiliki dua bagian utama, yaitu kuning telur dan putih telur, yang memiliki perbedaan signifikan dalam komposisi gizi. Berikut penjelasan detailnya:

1. Kalori

• Kuning telur: Mengandung lebih banyak kalori karena kaya akan lemak. Dalam satu kuning telur, terdapat sekitar 55 kalori.
• Putih telur: Rendah kalori, hanya sekitar 17 kalori per butir.

---

2. Protein

• Kuning telur: Mengandung protein, tetapi jumlahnya lebih sedikit dibandingkan putih telur (sekitar 2,7 gram per butir).
• Putih telur: Sangat kaya protein (sekitar 3,6 gram per butir), menjadikannya pilihan utama bagi mereka yang fokus pada pembentukan otot atau diet tinggi protein.

---

3. Lemak

• Kuning telur: Kaya akan lemak, sekitar 4,5 gram per butir, termasuk lemak tak jenuh yang baik untuk kesehatan jantung.
• Putih telur: Hampir tidak mengandung lemak.

---

4. Kolesterol

• Kuning telur: Mengandung sekitar 186 mg kolesterol, yang hampir memenuhi batas harian yang direkomendasikan (200–300 mg). Namun, penelitian terbaru menunjukkan kolesterol dari makanan tidak terlalu berdampak pada kolesterol darah bagi kebanyakan orang.
• Putih telur: Tidak mengandung kolesterol.

---

5. Vitamin dan Mineral

• Kuning telur: Sumber utama vitamin dan mineral dalam telur, termasuk:
  • Vitamin A, D, E, K: Penting untuk kesehatan mata, tulang, dan kulit.
  • Kolin: Nutrisi penting untuk fungsi otak.
  • Zat besi, fosfor, selenium: Mendukung pembentukan darah dan sistem kekebalan tubuh.
• Putih telur: Mengandung mineral seperti kalium dan magnesium, tetapi dalam jumlah lebih kecil dibandingkan kuning telur.

---

6. Antioksidan

• Kuning telur: Mengandung antioksidan seperti lutein dan zeaxanthin yang baik untuk kesehatan mata.
• Putih telur: Hampir tidak memiliki antioksidan.

---

Kesimpulan

• Kuning telur lebih kaya nutrisi secara keseluruhan, tetapi tinggi lemak dan kolesterol. Cocok untuk menambah energi dan mendukung fungsi tubuh yang kompleks.
• Putih telur rendah kalori, tinggi protein, dan bebas lemak, sehingga lebih ideal untuk diet rendah kalori atau program pembentukan otot.

Untuk manfaat maksimal, konsumsi keduanya secara seimbang, kecuali jika ada batasan diet tertentu.