Thursday, 13 December 2012
9 Bulan Tak Bersua......
Apakah tiltle yang pas y?...it's oke lah,..saya beri nama tiltle nya itu aja,.halo gan semua,..lama sudah saya tak kotak-katik blog dengan kreativity sendiri, saya lebih suka mengutip pesan2 yang menarik untuk agan2 semua,.sekarang saya cukup sibuk dengan pekerjaan di pemberdayaan, jadi agak jarang buka blog,..maklumi saja yah,..
btw semenjak selesai kul alias wisuda rasa rindu terlintas di benakku, rindu akan sahabat2 dulu, baik mudika katedral ptk, sahabat asrama AMDP, sahabat2 di kampus and yang sangat dirindukan itu tentunya my girl lah,..siapa lagi klo buka maharani tercinta,..sy di putussibau she at landak,..jadi hanya komunikasi lewat Hp aja qta,..sedih rasanya,..sy sibuk dengan my work and she sibuk dengan her work,..yah begitulah hidup, jodoh atau nd, qta menentukan kedekatan and membuat suasana nyaman saat2 berkomunikasi, tapi kembali ke sang Jesus lagi Dia Tuhan ku alias my Lord, Dia yang memutuskan semuanya,..sy si cm berharap aja dpt dikabulkan,..Amin amin amin. salam buat semuanya,...rindu untuk kalian sahabat2, baik langsung maupun maya semua adalah sahabat sye, pleset dikit bahasa ptk nye,..karakter qta yang menentukan apakah qta layak menjadi sahabat untuk sahabat yang lainnya, why not?...sy cuma pengen curhat dikit aja di sini, boleh yah,...sy akan coba nantinya untuk tampilkan blog dengan lebih kreativ and sesuai jamannya...
itu saja dari ku untuk pagi ini,..sampai ketemu di sheet blog selanjutnya gan....
GBU....Shiallom Kompak!!!
by by
Latihan Agar Kebohongan Menjadi Sempurna
Oleh Tia Ghose, staf penulis LiveScience
Semakin sering latihan, semakin piawai. Begitu pula dengan berbohong. Makin sering Anda berlatih berbohong, Anda akan makin ahli. Demikian menurut penelitian baru-baru ini.
Penelitian dalam jurnal “Frontiers in Cognitive Science” pada 12 November menemukan, setelah 20 menit berlatih membuat cerita rekaan mereka, para pembohong mampu merespon kebohongan terhadap kebenaran dengan cepat dan mudah.
“Setelah melakukan pelatihan dalam waktu singkat, orang-orang dapat berbohong dengan sangat baik,” kata Xioaqing Hu, penulis penelitian dan kandidat doktor bidang psikologi di Northwestern University. “Perbedaan antara berbohong dan menjadi jujur telah dihilangkan setelah menjalani pelatihan.”
Meski orang-orang berbohong untuk banyak alasan, berbohong adalah pekerjaan yang tidak mudah. Berbohong membutuhkan banyak kekuatan otak karena hal tersebut membutuhkan informasi yang bertolak belakang di dalam pemikiran (kebenaran dan kebohongan), yang terus menghalangi kita untuk mengatakan kebenaran.
Anak-anak adalah pembohong yang buruk dan kemampuan berbohong mereka tersebut berkembang seiring kedewasaan. Dan sejumlah penelitian menemukan bahwa orang-orang lebih sering berbohong dibandingkan berkata jujur.
“Berbohong itu sulit, karena kejujuran adalah mode komunikasi standar,” kata Hu kepada LiveScience.
Namun penelitian sebelumnya kebanyakan melakukan pengujian terhadap kemampuan orang-orang untuk melakukan penipuan tanpa berlatih terlebih dahulu. Dalam kehidupan nyata, para pelaku tindak kejahatan biasanya berlatih dan menyempurnakan alibi mereka sebelum menghadapi interogasi dengan polisi.
Hu dan rekannya ingin mengetahui bagaimana berbohong dapat berubah dengan berlatih. Mereka meminta 16 orang untuk melakukan permainan spionase mendasar dengan mengingat tiga fakta untuk sebuah identitas palsu, yaitu nama, tanggal lahir serta tempat asal mereka yang baru.
Para peneliti kemudian meminta para sukarelawan untuk menjawab sebuah pertanyaan (“Apakah ini identitas Anda yang baru?”) untuk fakta yang berbeda mengenai kebenaran diri mereka, dan menekan tombol “ya” atau “tidak” sebagai tanggapan, sementara para penelitinya mengukur kecepatan waktu serta akurasinya.
Setelah 270 kali percobaan, atau sekitar 20 menit latihan, para pembohong tersebut tidak bisa dibedakan dengan orang yang berkata jujur berdasarkan akurasi serta kecepatan waktu dalam merespon pertanyaan.
“Kami berpikir bahwa, secara psikologi, orang-orang pada dasarnya belajar bahwa ini bukanlah aku dan identitas palsu tersebut adalah aku,” kata Hu.
Tim peneliti tersebut kini tengah mempelajari apakah alat pengukur kebohongan yang lain, seperti mesin poligraf atau pengukuran gelombang otak EEG dapat menguak penipuan yang terlatih, ataukah kebohongan benar-benar tidak dapat dideteksi dengan menggunakan metode yang digunakan saat ini, seperti yang dikatakan Hu.
“Namun dalam dunia nyata, setelah tindak kejahatan, biasanya ada jeda antara waktu terjadinya tindak kejahatan tersebut dengan proses interogasinya,” yang memberikan kesempatan bagi para pelaku tindak kejahatan untuk melatih kebohongan mereka, ungkap Hu.
Tim milik Hu kini tengah mempelajari apakah orang-orang dapat meningkatkan kebohongan mereka saat ditanya dengan menyediakan ingatan kejadian yang palsu, contohnya saat membuat alibi setelah melakukan pencurian.
Semakin sering latihan, semakin piawai. Begitu pula dengan berbohong. Makin sering Anda berlatih berbohong, Anda akan makin ahli. Demikian menurut penelitian baru-baru ini.
Penelitian dalam jurnal “Frontiers in Cognitive Science” pada 12 November menemukan, setelah 20 menit berlatih membuat cerita rekaan mereka, para pembohong mampu merespon kebohongan terhadap kebenaran dengan cepat dan mudah.
“Setelah melakukan pelatihan dalam waktu singkat, orang-orang dapat berbohong dengan sangat baik,” kata Xioaqing Hu, penulis penelitian dan kandidat doktor bidang psikologi di Northwestern University. “Perbedaan antara berbohong dan menjadi jujur telah dihilangkan setelah menjalani pelatihan.”
Meski orang-orang berbohong untuk banyak alasan, berbohong adalah pekerjaan yang tidak mudah. Berbohong membutuhkan banyak kekuatan otak karena hal tersebut membutuhkan informasi yang bertolak belakang di dalam pemikiran (kebenaran dan kebohongan), yang terus menghalangi kita untuk mengatakan kebenaran.
Anak-anak adalah pembohong yang buruk dan kemampuan berbohong mereka tersebut berkembang seiring kedewasaan. Dan sejumlah penelitian menemukan bahwa orang-orang lebih sering berbohong dibandingkan berkata jujur.
“Berbohong itu sulit, karena kejujuran adalah mode komunikasi standar,” kata Hu kepada LiveScience.
Namun penelitian sebelumnya kebanyakan melakukan pengujian terhadap kemampuan orang-orang untuk melakukan penipuan tanpa berlatih terlebih dahulu. Dalam kehidupan nyata, para pelaku tindak kejahatan biasanya berlatih dan menyempurnakan alibi mereka sebelum menghadapi interogasi dengan polisi.
Hu dan rekannya ingin mengetahui bagaimana berbohong dapat berubah dengan berlatih. Mereka meminta 16 orang untuk melakukan permainan spionase mendasar dengan mengingat tiga fakta untuk sebuah identitas palsu, yaitu nama, tanggal lahir serta tempat asal mereka yang baru.
Para peneliti kemudian meminta para sukarelawan untuk menjawab sebuah pertanyaan (“Apakah ini identitas Anda yang baru?”) untuk fakta yang berbeda mengenai kebenaran diri mereka, dan menekan tombol “ya” atau “tidak” sebagai tanggapan, sementara para penelitinya mengukur kecepatan waktu serta akurasinya.
Setelah 270 kali percobaan, atau sekitar 20 menit latihan, para pembohong tersebut tidak bisa dibedakan dengan orang yang berkata jujur berdasarkan akurasi serta kecepatan waktu dalam merespon pertanyaan.
“Kami berpikir bahwa, secara psikologi, orang-orang pada dasarnya belajar bahwa ini bukanlah aku dan identitas palsu tersebut adalah aku,” kata Hu.
Tim peneliti tersebut kini tengah mempelajari apakah alat pengukur kebohongan yang lain, seperti mesin poligraf atau pengukuran gelombang otak EEG dapat menguak penipuan yang terlatih, ataukah kebohongan benar-benar tidak dapat dideteksi dengan menggunakan metode yang digunakan saat ini, seperti yang dikatakan Hu.
“Namun dalam dunia nyata, setelah tindak kejahatan, biasanya ada jeda antara waktu terjadinya tindak kejahatan tersebut dengan proses interogasinya,” yang memberikan kesempatan bagi para pelaku tindak kejahatan untuk melatih kebohongan mereka, ungkap Hu.
Tim milik Hu kini tengah mempelajari apakah orang-orang dapat meningkatkan kebohongan mereka saat ditanya dengan menyediakan ingatan kejadian yang palsu, contohnya saat membuat alibi setelah melakukan pencurian.
BERITA LAINNYA
- Seperti Pinokio, Hidung Anda Memberi Tanda Saat Berbohong
- Kondisi Dunia Pada 2030
- Wanita Melamar Pria?
- Mengobati Penyakit Gusi Dapat Menyembuhkan Disfungsi Ereksi
- Makhluk Aneh Ditemukan Dalam Kepompong Berusia 200 Juta Tahun
- Uang Adalah Sumber Kebahagiaan? Ya, Kadang-Kadang
- Mengapa Perkawinan Antara Manusia dan Neanderthal Sulit Dibuktikan
- Rusia Buka Penyelidikan Kasus terkait Kanibalisme
- Penyiar Radio Penipu Perawat Kate Middleton Angkat Bicara
- Panduan Sehat dari Zodiak, Cek di Sini!
- Karaoke Cegah Stroke dan Jantung
- Penerbangan Komersial ke Bulan
- Yahoo! Beli Aplikasi Percakapan Video Online OnTheAir
- Jimat Sakti Penangkal Para Brahmin di India
Film Indiana Jones Digugat karena Tengkorak Kristal
Oleh Stephanie Pappas, Penulis Senior LiveScience
Seorang arkeolog di Belize menggugat pembuat film “Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull”. Ia mengatakan, film itu mendapatkan keuntungan dari artefak curian dari negara tersebut.
Namun benda yang diperdebatkan, sebuah tengkorak kristal dari kehidupan nyata, mungkin sama sekali bukanlah artefak Belize yang diukir oleh orang-orang Maya kuno, melainkan tipuan yang dilakukan oleh seorang petualang gadungan di abad ke-20.
Foto oleh Paramount PicturesCerita dimulai pada 1930-an, ketika penjelajah Frederick A. Mitchell-Hedges mengatakan telah menemukan tengkorak di suatu tempat di Amerika Tengah. Atau bisa saja cerita itu dimulai pada 1920-an: Saat putri Mitchell-Hedges, Anna, yang sekarang sudah meninggal, mengingat bahwa ia telah menemukan tengkorak di kota Maya kuno, Lubaantun, di Belize, meskipun tanggal pasti mengenai cerita tersebut masih belum jelas.
Tengkorak tersebut berukuran lebih kecil dari ukuran nyata yang terlihat dalam film Indiana Jones. Tengkorak tersebut berukuran tinggi 12,7 cm, panjang 17,8 cm dan lebar 12,7 cm. Tengkorak tersebut terbuat dari batu kuarsa yang dipoles dengan indah, dengan rahang bawah yang terlepas.
Sejak kabar tersebut muncul, tengkorak telah menjadi sumber dari banyak legenda. Dikatakan untuk mendapatkan kemilau kacanya dibutuhkan pemoles kuno dari lima generasi. Tengkorak tersebut juga dikaitkan kekuatan magis, mulai dari kemampuannya untuk menolak guna-guna hingga kemampuannya untuk membunuh saat diperintah.
Beberapa orang memperdebatkan kebenaran cerita Mitchell-Hedges, namun antropolog Smithsonian, Jane MacLaren Walsh, telah memeriksa tengkorak Mitchell-Hedges dan menemukan bahwa tengkorak itu diukir dengan peralatan berlapis berlian, berkecepatan tinggi, dari abad ke-20.
"Tengkorak kristal Mitchell-Hedges tidaklah berasal dari zaman kuno, tengkorak tersebut bahkan tidak begitu tua. Tengkorak itu mungkin dibuat di Eropa pada abad ke-20, dan tidak dipoles selama lima generasi. Tengkorak tersebut tidak ajaib, tidak menakutkan, dan sama sekali tidak seperti yang disebut-sebut," tulis Walsh pada 2010 dalam majalah Archaeology, yang merupakan majalah dari Archaeological Institute of America.
Investigasi Walsh terhadap pernyataan Frederick dan Anna Mitchell-Hedges tentang penemuan tengkorak tersebut juga menemukan banyak alur yang tidak konsisten, lapornya. Tengkorak tersebut mungkin dibeli dari agen barang antik di London pada 1943, tulis Walsh.
Suku Maya memang meninggalkan karya seni yang menakjubkan, termasuk tengkorak monyet yang terbuat dari kapur berukir dan mural yang dibuat secara rumit.
Gugatan terhadap tengkorak kristal
Namun gugatan baru menganggap cerita Mitchell-Hedges benar dan menyatakan bahwa dengan memindahkan artefak tersebut dari Belize, Frederick dan Anna melanggar hukum negara. Arkeolog Jaime Awe, direktur Institute of Archaeology of Belize, mengajukan gugatan atas nama negaranya.
"Tujuan utama dari gugatan tersebut adalah untuk: (a) melestarikan dan mengembalikan artefak tersebut kepada warga Belize, (b) untuk menegakkan hak-hak negara terhadap artefak tersebut dan keuntungan yang diperoleh darinya, dan (c) untuk membuatnya dikenal di mata dunia bahwa sebagai bangsa, yang meskipun relatif kecil namun bersemangat dan berkembang, Belize akan mengambil tindakan apapun yang diperlukan untuk melestarikan, dan mencegah eksploitasi benda-benda artefak budayanya," tulis pengacara Awe, Adam Tracy, dalam email yang dikirim kepada LiveScience.
Nama dalam film “Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull” mengacu pada tengkorak tersebut, saat Indy berbicara tentang bagaimana ia dan rekan arkeolognya Harold Oxley terobsesi dengan penemuan tersebut.
"Sebagai pusat kebudayaan Maya, digabungkan dengan fakta bahwa tengkorak kristal yang terkenal itu dicuri dari negara, Belize yang merupakan lokasi artefak fisik tersebut berada bersama-sama dengan nomenklatur yang terikat di dalamnya, adalah properti milik rakyat Belize," kata Tracy.
Dengan demikian, Awe menggugat Paramount Pictures, Lucasfilms dan pemilik baru Lucasfilms, Disney, karena secara ilegal mengambil keuntungan dari kemiripan tengkorak itu. Dia juga menggugat keluarga Mitchell-Hedges untuk mengembalikan tengkorak, yang sekarang dimiliki oleh suami mendiang Anna, William Homann, di Indiana.
Banyak tengkorak mistis
Tengkorak Mitchell-Hedges bukanlah satu-satunya tengkorak mistis yang ada di luar sana. Ada tengkorak lain yang serupa di British Museum di London. (Walsh menduga bahwa tengkorak Mitchell-Hedges adalah tiruan dari versi British Museum). Musee du Quai Branly di Paris juga memiliki tengkorak lain yang besar, dan yang ketiga adalah tengkorak yang ada pada katalog Smithsonian Museum of Natural History. Tengkorak Smithsonian tersebut berukuran tinggi sekitar 38 cm.
Sayangnya bagi orang-orang yang percaya dengan ilmu gaib di Amerika Tengah, tidak satu pun tengkorak tersebut dianggap asli. Menurut pihak museum, tengkorak yang ada di British Museum kemungkinan dibuat pada 1800-an, berdasarkan pada tanda peralatan pahat yang tertinggal di ukirannya. Demikian juga tes yang dilakukan pada tengkorak yang ada di Paris pada 2007 dan 2008 menemukan bahwa tengkorak tersebut merupakan tengkorak palsu yang dibuat pada 1800-an.
Tengkorak Smithsonian, yang membuat antropolog Jane MacLaren Walsh tertarik untuk menyelidiki tengkorak kristal itu, ternyata juga diukir dengan peralatan pemotongan berlian modern.
Untuk menguji keaslian tengkorak Mitchell-Hedges, Walsh menggunakan mikroskop bertenaga tinggi, dengan sinar ultraviolet, computerized tomography (CT) dan pemindaian mikroskopi elektron (SEM). Sebuah artefak asli dari Amerika Tengah, dibuat sebelum kedatangan Christopher Columbus mungkin diukir oleh alat yang terbuat dari batu dan pasir kasar, tulis Walsh. Peralatan tersebut meninggalkan bekas yang terlihat kasar di bawah mikroskop. Namun pada tengkorak Mitchell-Hedges ditemukan tanda potongan mikroskopis yang halus dan lurus, tanda bekas pemakaian alat logam yang diperhalus dengan berlian.
Masih diperlukan untuk memastikan apakah kebenaran tengkorak tersebut akan memainkan peran dalam gugatan Indiana Jones.
"Pemerintah Belize tidak percaya tengkorak tersebut palsu," kata Tracy kepada LiveScience. "Karena itu, saya tidak memandang perlu pengujian lebih lanjut dari artefak tersebut."
Seorang arkeolog di Belize menggugat pembuat film “Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull”. Ia mengatakan, film itu mendapatkan keuntungan dari artefak curian dari negara tersebut.
Namun benda yang diperdebatkan, sebuah tengkorak kristal dari kehidupan nyata, mungkin sama sekali bukanlah artefak Belize yang diukir oleh orang-orang Maya kuno, melainkan tipuan yang dilakukan oleh seorang petualang gadungan di abad ke-20.
Tengkorak tersebut berukuran lebih kecil dari ukuran nyata yang terlihat dalam film Indiana Jones. Tengkorak tersebut berukuran tinggi 12,7 cm, panjang 17,8 cm dan lebar 12,7 cm. Tengkorak tersebut terbuat dari batu kuarsa yang dipoles dengan indah, dengan rahang bawah yang terlepas.
Sejak kabar tersebut muncul, tengkorak telah menjadi sumber dari banyak legenda. Dikatakan untuk mendapatkan kemilau kacanya dibutuhkan pemoles kuno dari lima generasi. Tengkorak tersebut juga dikaitkan kekuatan magis, mulai dari kemampuannya untuk menolak guna-guna hingga kemampuannya untuk membunuh saat diperintah.
Beberapa orang memperdebatkan kebenaran cerita Mitchell-Hedges, namun antropolog Smithsonian, Jane MacLaren Walsh, telah memeriksa tengkorak Mitchell-Hedges dan menemukan bahwa tengkorak itu diukir dengan peralatan berlapis berlian, berkecepatan tinggi, dari abad ke-20.
"Tengkorak kristal Mitchell-Hedges tidaklah berasal dari zaman kuno, tengkorak tersebut bahkan tidak begitu tua. Tengkorak itu mungkin dibuat di Eropa pada abad ke-20, dan tidak dipoles selama lima generasi. Tengkorak tersebut tidak ajaib, tidak menakutkan, dan sama sekali tidak seperti yang disebut-sebut," tulis Walsh pada 2010 dalam majalah Archaeology, yang merupakan majalah dari Archaeological Institute of America.
Investigasi Walsh terhadap pernyataan Frederick dan Anna Mitchell-Hedges tentang penemuan tengkorak tersebut juga menemukan banyak alur yang tidak konsisten, lapornya. Tengkorak tersebut mungkin dibeli dari agen barang antik di London pada 1943, tulis Walsh.
Suku Maya memang meninggalkan karya seni yang menakjubkan, termasuk tengkorak monyet yang terbuat dari kapur berukir dan mural yang dibuat secara rumit.
Gugatan terhadap tengkorak kristal
Namun gugatan baru menganggap cerita Mitchell-Hedges benar dan menyatakan bahwa dengan memindahkan artefak tersebut dari Belize, Frederick dan Anna melanggar hukum negara. Arkeolog Jaime Awe, direktur Institute of Archaeology of Belize, mengajukan gugatan atas nama negaranya.
"Tujuan utama dari gugatan tersebut adalah untuk: (a) melestarikan dan mengembalikan artefak tersebut kepada warga Belize, (b) untuk menegakkan hak-hak negara terhadap artefak tersebut dan keuntungan yang diperoleh darinya, dan (c) untuk membuatnya dikenal di mata dunia bahwa sebagai bangsa, yang meskipun relatif kecil namun bersemangat dan berkembang, Belize akan mengambil tindakan apapun yang diperlukan untuk melestarikan, dan mencegah eksploitasi benda-benda artefak budayanya," tulis pengacara Awe, Adam Tracy, dalam email yang dikirim kepada LiveScience.
Nama dalam film “Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull” mengacu pada tengkorak tersebut, saat Indy berbicara tentang bagaimana ia dan rekan arkeolognya Harold Oxley terobsesi dengan penemuan tersebut.
"Sebagai pusat kebudayaan Maya, digabungkan dengan fakta bahwa tengkorak kristal yang terkenal itu dicuri dari negara, Belize yang merupakan lokasi artefak fisik tersebut berada bersama-sama dengan nomenklatur yang terikat di dalamnya, adalah properti milik rakyat Belize," kata Tracy.
Dengan demikian, Awe menggugat Paramount Pictures, Lucasfilms dan pemilik baru Lucasfilms, Disney, karena secara ilegal mengambil keuntungan dari kemiripan tengkorak itu. Dia juga menggugat keluarga Mitchell-Hedges untuk mengembalikan tengkorak, yang sekarang dimiliki oleh suami mendiang Anna, William Homann, di Indiana.
Banyak tengkorak mistis
Tengkorak Mitchell-Hedges bukanlah satu-satunya tengkorak mistis yang ada di luar sana. Ada tengkorak lain yang serupa di British Museum di London. (Walsh menduga bahwa tengkorak Mitchell-Hedges adalah tiruan dari versi British Museum). Musee du Quai Branly di Paris juga memiliki tengkorak lain yang besar, dan yang ketiga adalah tengkorak yang ada pada katalog Smithsonian Museum of Natural History. Tengkorak Smithsonian tersebut berukuran tinggi sekitar 38 cm.
Sayangnya bagi orang-orang yang percaya dengan ilmu gaib di Amerika Tengah, tidak satu pun tengkorak tersebut dianggap asli. Menurut pihak museum, tengkorak yang ada di British Museum kemungkinan dibuat pada 1800-an, berdasarkan pada tanda peralatan pahat yang tertinggal di ukirannya. Demikian juga tes yang dilakukan pada tengkorak yang ada di Paris pada 2007 dan 2008 menemukan bahwa tengkorak tersebut merupakan tengkorak palsu yang dibuat pada 1800-an.
Tengkorak Smithsonian, yang membuat antropolog Jane MacLaren Walsh tertarik untuk menyelidiki tengkorak kristal itu, ternyata juga diukir dengan peralatan pemotongan berlian modern.
Untuk menguji keaslian tengkorak Mitchell-Hedges, Walsh menggunakan mikroskop bertenaga tinggi, dengan sinar ultraviolet, computerized tomography (CT) dan pemindaian mikroskopi elektron (SEM). Sebuah artefak asli dari Amerika Tengah, dibuat sebelum kedatangan Christopher Columbus mungkin diukir oleh alat yang terbuat dari batu dan pasir kasar, tulis Walsh. Peralatan tersebut meninggalkan bekas yang terlihat kasar di bawah mikroskop. Namun pada tengkorak Mitchell-Hedges ditemukan tanda potongan mikroskopis yang halus dan lurus, tanda bekas pemakaian alat logam yang diperhalus dengan berlian.
Masih diperlukan untuk memastikan apakah kebenaran tengkorak tersebut akan memainkan peran dalam gugatan Indiana Jones.
"Pemerintah Belize tidak percaya tengkorak tersebut palsu," kata Tracy kepada LiveScience. "Karena itu, saya tidak memandang perlu pengujian lebih lanjut dari artefak tersebut."
BERITA LAINNYA
- Kisah pembuat jembatan gantung 'Indiana Jones' di Jakarta
- Gua Seram Mungkin Menginspirasi Mitos Hades Yunani
- Setelah Pembicaraan Iklim, Semua Mata Tertuju Pada AS
- Jembatan ala Indiana Jones ada di Jakarta
- Mahfudz: Ada Gelagat Dipo Mangkir Panggilan DPR
- Wanita Melamar Pria?
- Kondisi Dunia Pada 2030
- Kim Kardashian
- Membubarkan BP Migas, Menghentikan Liberalisasi Energi
- Seorang Ibu Argentina Selamatkan Ratusan Budak Seks
- Zurich Kehilangan Lebih dari 5.000 Karya Seni
- Penerbangan Komersial ke Bulan
- Jajak Pendapat Tunjukkan Dukungan AS untuk Pernikahan Gay
- Penelitian Lebih Lanjut Temukan Pohon Sequioa Raksasa
Bahan Utama Bir Bisa Mengatasi Flu
Oleh Eric Pfeiffer, Yahoo, Samak! News
Kantor berita AFP melaporkan, penelitian terbaru menunjukkan bahwa senyawa kimia dalam bir bisa membantu tubuh manusia melawan virus penyebab flu.
Namun jangan lantas percaya begitu saja. Pertama, penelitian ini dilakukan dan dipublikasikan oleh Sapporo Breweries, perusahaan bir asal Jepang, melalui Sapporo Medical University milik perusahaan tersebut. Kedua, orang dewasa harus minum 30 kaleng bir untuk mendapatkan cukup humulone, senyawa kimia yang dikatakan bisa melawan virus itu.
Humulone terkandung dalam tanaman hops, salah satu bahan utama pembuat bir, yang memberikan rasa pahit pada minuman beralkohol.
Namun, jika penelitian itu dilakukan dengan pengawasan ketat, ekstraksi humulone bisa memiliki potensi bermanfaat untuk kesehatan. Seperti diberitakan AFP, para ilmuwan di universitas tersebut mengatakan senyawa itu efektif mengendalikan virus saluran pernapasan.
“Virus RS bisa menyebabkan pneumonia serius dan sulit bernapas untuk bayi yang baru lahir dan balita, tapi belum ada vaksin yang tersedia untuk mengatasinya saat ini,” tutur Jun Fuchimoto, seorang peneliti dari perusahaan tersebut. “Kami sedang mempelajari kelayakan pemakaian humulone pada makanan atau produk non-alkohol lainnya. Tantangan yang sebenarnya adalah rasa pahitnya akan sulit diterima anak-anak.”
Namun, majalah Time menulis bahwa bir sendiri memiliki manfaat kesehatan lain, termasuk meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko Alzheimer, demensia dan serangan jantung.
Kantor berita AFP melaporkan, penelitian terbaru menunjukkan bahwa senyawa kimia dalam bir bisa membantu tubuh manusia melawan virus penyebab flu.
Namun jangan lantas percaya begitu saja. Pertama, penelitian ini dilakukan dan dipublikasikan oleh Sapporo Breweries, perusahaan bir asal Jepang, melalui Sapporo Medical University milik perusahaan tersebut. Kedua, orang dewasa harus minum 30 kaleng bir untuk mendapatkan cukup humulone, senyawa kimia yang dikatakan bisa melawan virus itu.
Humulone terkandung dalam tanaman hops, salah satu bahan utama pembuat bir, yang memberikan rasa pahit pada minuman beralkohol.
Namun, jika penelitian itu dilakukan dengan pengawasan ketat, ekstraksi humulone bisa memiliki potensi bermanfaat untuk kesehatan. Seperti diberitakan AFP, para ilmuwan di universitas tersebut mengatakan senyawa itu efektif mengendalikan virus saluran pernapasan.
“Virus RS bisa menyebabkan pneumonia serius dan sulit bernapas untuk bayi yang baru lahir dan balita, tapi belum ada vaksin yang tersedia untuk mengatasinya saat ini,” tutur Jun Fuchimoto, seorang peneliti dari perusahaan tersebut. “Kami sedang mempelajari kelayakan pemakaian humulone pada makanan atau produk non-alkohol lainnya. Tantangan yang sebenarnya adalah rasa pahitnya akan sulit diterima anak-anak.”
Namun, majalah Time menulis bahwa bir sendiri memiliki manfaat kesehatan lain, termasuk meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko Alzheimer, demensia dan serangan jantung.
BERITA LAINNYA
- Bir Baik untuk Cegah Flu Musim Dingin
- Gawat! Banyak Lipstik Mengandung Timbal
- Dirut PT Garam: Yang Dikatakan Pak Dahlan Benar
- DPR: UU Minuman Beralkohol tak ancam perusahaan miras
- Minum Bir Beralkohol Penjara 2 Tahun
- Awas! Desember Banyak Orang Kena Serangan Jantung
- Buta Karena Vodka, Sembuh Karena Wiski
Mitos Tentang Akhir Dunia: Kebakaran, Banjir, atau Labu Raksasa
Oleh Myriam Chaplain-Riou | AFP News
Dimakan labu raksasa, ditelan banjir atau kebakaran, membeku dalam nuklir musim dingin atau zaman es baru — manusia menatap akhir dunia dengan rasa takut sekaligus tertarik sejak awal peradaban.
Fenomena alam seperti siang yang berganti malam, atau empat musim silih berganti telah mendorong ketakutan panjang bahwa manusia akan jatuh ke dalam kegelapan abadi, atau musim dingin tak berujung.
"Sebelum era agama-agama monoteis, peradaban paling kuno hidup dalam ketakutan bahwa siklus kehidupan akan berhenti suatu hari nanti," jelas sejarawan Bernard Sergent, penulis buku terbaru yang menjelajahi 13 mitos kiamat.
Kaum Aztec percaya, ada kemungkinan bahwa setiap 52 tahun, matahari tidak lagi terbit sehingga mereka mengorbankan manusia untuk memastikan matahari tetap terbit.
Namun, bukannya dianggap akhir dunia, sejarah kiamat sering dipandang sebagai cara untuk memulai dari awal, membagi yang baik dan jahat untuk memulai kehidupan baru.
Kitab Wahyu dalam Alkitab menggambarkan serangkaian peristiwa bencana yang memusnahkan sebagian dari kehidupan di Bumi, yang mencapai puncaknya dengan pengumuman kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali.
Sementara itu, Islam juga menjelaskan kisah tentang kiamat dengan badai pasir, perang atau kebakaran.
Wabah penyakit, kelaparan dan perang brutal membuat Eropa pada Abad Pertengahan tampak siap menghadapi kiamat. Mereka yakin dunia akan berakhir pada tahun 1.000 Masehi, seperti yang diramalkan para peramal kiamat satu milenium kemudian.
Pada awal Renaissance, Anabaptis yakin akhir dunia sudah dekat, dan penting untuk dilakukan pembaptisan ulang sebelum kiamat datang.
"Hal yang paling dipikirkan ketika dihukum oleh para dewa, atau oleh alam, adalah pemberian hukuman karena menentang kekuatan yang lebih tinggi," kata Jean-Noel Lafargue, penulis penelitian tentang mitos akhir dunia sepanjang sejarah.
"Zaman sekarang, kita tidak perlu lagi Tuhan untuk membuat kita takut. Bencana akibat ulah manusia cukup membuat kita takut... Itulah yang berubah pada abad ke-20."
Selama ribuan tahun, air adalah senjata ampuh yang sering digunakan.
Bagi kaum Yahudi dan Kristen, banjir membangkitkan kisah Alkitab tentang Bahtera Nuh. Meski demikian, cerita air bah yang dikirim kepada manusia karena kemarahan Tuhan sudah ada dari zaman kuno.
Di Mesopotamia semua mitos tentang banjir terjadi dari zaman Sumeria, antara tahun keempat dan kedua milenium sebelum Masehi, seperti yang diceritakan dalam Epos Gilgames, salah satu karya sastra paling awal yang bertahan.
Yunani Kuno dan Romawi memiliki cerita mereka sendiri tentang banjir: mulai dari banjir Ogyges (dinamai berdasarkan raja dari mitos) hingga Atlantis, pulau legendaris yang ditelan oleh laut, seperti yang diceritakan oleh filsuf Plato.
Menurut kitab Kejadian di Alkitab, Tuhan memutuskan untuk membersihkan Bumi dari manusia dan binatang, memerintahkan seorang manusia suci, Nuh, untuk membangun sebuah bahtera untuk menyelamatkan dirinya dan sisa-sisa kehidupan.
Kebakaran biasanya terjadi sebelum atau setelah banjir.
Budaya Yunani, Skandinavia, India dan suku asli Amerika semua berbicara tentang pemusnahan awal umat manusia yang disebabkan kebakaran.
Afrika dan Mesir kuno tidak memiliki mitos banjir, tapi cerita rakyat Afrika Barat berbicara tentang "labu pemangsa" yang menelan seluruh pemukiman, rumah, ternak, bahkan seluruh umat manusia.
"Saya pikir itu bagian dari manusia, bagian dari jiwa manusia, untuk tertarik dengan akhir dunia," kata Jocelyn Bell Burnell, profesor tamu astrofisika di Oxford, kepada AFP.
Pada abad ke-21, kiamat — dalam layar kaca — yang paling sering muncul adalah pandemi atau bencana iklim, tetapi para peramal kiamat mungkin sudah menyediakan persediaan, karena semakin dekatnya akhir dunia menurut kalender suku Maya, yang jatuh pada 21 Desember.
Dimakan labu raksasa, ditelan banjir atau kebakaran, membeku dalam nuklir musim dingin atau zaman es baru — manusia menatap akhir dunia dengan rasa takut sekaligus tertarik sejak awal peradaban.
Fenomena alam seperti siang yang berganti malam, atau empat musim silih berganti telah mendorong ketakutan panjang bahwa manusia akan jatuh ke dalam kegelapan abadi, atau musim dingin tak berujung.
Kaum Aztec percaya, ada kemungkinan bahwa setiap 52 tahun, matahari tidak lagi terbit sehingga mereka mengorbankan manusia untuk memastikan matahari tetap terbit.
Namun, bukannya dianggap akhir dunia, sejarah kiamat sering dipandang sebagai cara untuk memulai dari awal, membagi yang baik dan jahat untuk memulai kehidupan baru.
Kitab Wahyu dalam Alkitab menggambarkan serangkaian peristiwa bencana yang memusnahkan sebagian dari kehidupan di Bumi, yang mencapai puncaknya dengan pengumuman kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali.
Sementara itu, Islam juga menjelaskan kisah tentang kiamat dengan badai pasir, perang atau kebakaran.
Wabah penyakit, kelaparan dan perang brutal membuat Eropa pada Abad Pertengahan tampak siap menghadapi kiamat. Mereka yakin dunia akan berakhir pada tahun 1.000 Masehi, seperti yang diramalkan para peramal kiamat satu milenium kemudian.
Pada awal Renaissance, Anabaptis yakin akhir dunia sudah dekat, dan penting untuk dilakukan pembaptisan ulang sebelum kiamat datang.
"Hal yang paling dipikirkan ketika dihukum oleh para dewa, atau oleh alam, adalah pemberian hukuman karena menentang kekuatan yang lebih tinggi," kata Jean-Noel Lafargue, penulis penelitian tentang mitos akhir dunia sepanjang sejarah.
"Zaman sekarang, kita tidak perlu lagi Tuhan untuk membuat kita takut. Bencana akibat ulah manusia cukup membuat kita takut... Itulah yang berubah pada abad ke-20."
Selama ribuan tahun, air adalah senjata ampuh yang sering digunakan.
Bagi kaum Yahudi dan Kristen, banjir membangkitkan kisah Alkitab tentang Bahtera Nuh. Meski demikian, cerita air bah yang dikirim kepada manusia karena kemarahan Tuhan sudah ada dari zaman kuno.
Di Mesopotamia semua mitos tentang banjir terjadi dari zaman Sumeria, antara tahun keempat dan kedua milenium sebelum Masehi, seperti yang diceritakan dalam Epos Gilgames, salah satu karya sastra paling awal yang bertahan.
Yunani Kuno dan Romawi memiliki cerita mereka sendiri tentang banjir: mulai dari banjir Ogyges (dinamai berdasarkan raja dari mitos) hingga Atlantis, pulau legendaris yang ditelan oleh laut, seperti yang diceritakan oleh filsuf Plato.
Menurut kitab Kejadian di Alkitab, Tuhan memutuskan untuk membersihkan Bumi dari manusia dan binatang, memerintahkan seorang manusia suci, Nuh, untuk membangun sebuah bahtera untuk menyelamatkan dirinya dan sisa-sisa kehidupan.
Kebakaran biasanya terjadi sebelum atau setelah banjir.
Budaya Yunani, Skandinavia, India dan suku asli Amerika semua berbicara tentang pemusnahan awal umat manusia yang disebabkan kebakaran.
Afrika dan Mesir kuno tidak memiliki mitos banjir, tapi cerita rakyat Afrika Barat berbicara tentang "labu pemangsa" yang menelan seluruh pemukiman, rumah, ternak, bahkan seluruh umat manusia.
"Saya pikir itu bagian dari manusia, bagian dari jiwa manusia, untuk tertarik dengan akhir dunia," kata Jocelyn Bell Burnell, profesor tamu astrofisika di Oxford, kepada AFP.
Pada abad ke-21, kiamat — dalam layar kaca — yang paling sering muncul adalah pandemi atau bencana iklim, tetapi para peramal kiamat mungkin sudah menyediakan persediaan, karena semakin dekatnya akhir dunia menurut kalender suku Maya, yang jatuh pada 21 Desember.
BERITA LAINNYA
- Tanda-tanda kiamat menurut agama-agama Samawi
- Polisi Tangkap Tersangka Pembantaian Filipina Lainnya
- Cerita Rakyat Perlu Dibukukan
- Dalam film, kiamat seperti kemurkaan alam yang tak terkendali
- PM Australia Berkomentar Tentang Tanda Kiamat
- 6 Fraksi minta Timwas Century DPR dilanjutkan masa kerjanya
- Seorang Ibu Argentina Selamatkan Ratusan Budak Seks
- Setelah Pembicaraan Iklim, Semua Mata Tertuju Pada AS
- Bangunan Protes Anti Bandara Jepang Dibongkar
- Pakistan Lakukan Uji Coba Rudal Balistik yang Kedelapan
- Ini tanda-tanda ilmiah bumi akan kiamat
- Kondisi Dunia Pada 2030
- Tiga Sidang Cerai di Tanggal 12-12-2012
- Gua Seram Mungkin Menginspirasi Mitos Hades Yunani
Tuesday, 4 December 2012
Mungkinkah Kecanduan Teh?
RELATED CONTENT
Lihat Foto
Photo by: Kasiam
Tanya:
Sejak remaja saya selalu minum teh setiap hari, biasanya setiap pagi dan malam. Kadang malah lebih. Belakangan ini saya sedang sibuk di kantor dan kadang nggak sempat minum teh seharian, tapi saya jadi sakit kepala. Bukan sekadar pusing ringan, tapi sakit kepala menusuk-nusuk. Anehnya, setelah saya minum teh, sakit kepala itu berkurang sampai lama-lama akhirnya hilang. Mungkinkah saya kecanduan teh? Atau saya menderita penyakit lain yang memang gejalanya bisa diringankan oleh teh?
Prima, 32 tahun
Jawab:
Dear Prima,
Sama seperti kopi, teh juga dapat menimbulkan kecanduan (adiksi) karena teh mempunyai zat aktif teanin. Sifat kerja teanin mirip dengan cara kerja kafein pada kopi yaitu bekerja merangsang kerja sistem saraf pusat (Central Nervous System stimulant). Rangsangan yang ditimbulkan oleh teanin memang tidak sekuat kafein, namun juga bisa menimbulkan efek yang serupa seperti hilangnya rasa kantuk, membuat konsentrasi meningkat/lebih siaga, dan juga bersifat diuresis (membuat air seni menjadi lebih banyak).
Apa yang Anda alami dapat merupakan gejala putus zat (withdrawal symptoms) akibat adiksi teanin. Saya sarankan cobalah untuk minum kembali teh sebanyak 2 gelas per hari (pagi dan sore hari). Apabila gejala yang Anda alami berkurang atau hilang, maka memang kemungkinan besar akibat “withdrawal symptoms”. Setelah itu cobalah perlahan-lahan dikurangi menjadi satu kali per hari hingga sedikit demi sedikit anda dapat bebas dari adiksi terhadap teh.
dr. JanfrionalApabila gejala tidak berkurang dengan konsumsi teh, maka kondisi yang Anda alami bukanlah akibat withdrawal symptoms atau adiksi terhadap teh. Bila hal ini yang terjadi, saya sarankan untuk dikonsultasikan dan diperiksakan ke dokter.
Semoga membantu. Terima kasih.
dr. Janfrional
www.meetdoctor.com
***
Punya pertanyaan seputar kesehatan, kecantikan, keuangan, asmara, atau fashion? Kirim ketanyaahli@yahoo-inc.com
BACA JUGA:
Lima kebaikan teh herbal
Waspada bahaya terlalu sering minum es teh
Lima fakta menarik mengenai teh
Efek merugikan dari teh hijau
Metode menyeduh teh yang tepat dan sehat
PERINGATAN
Setiap dan seluruh isi dari halaman ini disediakan “sebagaimana adanya” untuk tujuan informasi semata-mata dan tidak dimaksudkan untuk tujuan atau nasihat kesehatan. Yahoo! dan pemegang lisensinya tidak bertanggung jawab terhadap kelengkapan, akurasi atau kelayakan dari, atau atas setiap tindakan yang dilakukan berdasarkan, isi halaman ini. Kami sarankan agar anda berkonsultasi dengan ahli medis yang berkualifikasi dan mempunyai izin sebelum bergantung pada isi halaman ini atau mengambil atau tidak mengambil suatu tindakan berdasarkan atau dengan bergantung pada isi halaman ini.
Sejak remaja saya selalu minum teh setiap hari, biasanya setiap pagi dan malam. Kadang malah lebih. Belakangan ini saya sedang sibuk di kantor dan kadang nggak sempat minum teh seharian, tapi saya jadi sakit kepala. Bukan sekadar pusing ringan, tapi sakit kepala menusuk-nusuk. Anehnya, setelah saya minum teh, sakit kepala itu berkurang sampai lama-lama akhirnya hilang. Mungkinkah saya kecanduan teh? Atau saya menderita penyakit lain yang memang gejalanya bisa diringankan oleh teh?
Prima, 32 tahun
Jawab:
Dear Prima,
Sama seperti kopi, teh juga dapat menimbulkan kecanduan (adiksi) karena teh mempunyai zat aktif teanin. Sifat kerja teanin mirip dengan cara kerja kafein pada kopi yaitu bekerja merangsang kerja sistem saraf pusat (Central Nervous System stimulant). Rangsangan yang ditimbulkan oleh teanin memang tidak sekuat kafein, namun juga bisa menimbulkan efek yang serupa seperti hilangnya rasa kantuk, membuat konsentrasi meningkat/lebih siaga, dan juga bersifat diuresis (membuat air seni menjadi lebih banyak).
Apa yang Anda alami dapat merupakan gejala putus zat (withdrawal symptoms) akibat adiksi teanin. Saya sarankan cobalah untuk minum kembali teh sebanyak 2 gelas per hari (pagi dan sore hari). Apabila gejala yang Anda alami berkurang atau hilang, maka memang kemungkinan besar akibat “withdrawal symptoms”. Setelah itu cobalah perlahan-lahan dikurangi menjadi satu kali per hari hingga sedikit demi sedikit anda dapat bebas dari adiksi terhadap teh.
Semoga membantu. Terima kasih.
dr. Janfrional
www.meetdoctor.com
***
Punya pertanyaan seputar kesehatan, kecantikan, keuangan, asmara, atau fashion? Kirim ketanyaahli@yahoo-inc.com
BACA JUGA:
Lima kebaikan teh herbal
Waspada bahaya terlalu sering minum es teh
Lima fakta menarik mengenai teh
Efek merugikan dari teh hijau
Metode menyeduh teh yang tepat dan sehat
PERINGATAN
Setiap dan seluruh isi dari halaman ini disediakan “sebagaimana adanya” untuk tujuan informasi semata-mata dan tidak dimaksudkan untuk tujuan atau nasihat kesehatan. Yahoo! dan pemegang lisensinya tidak bertanggung jawab terhadap kelengkapan, akurasi atau kelayakan dari, atau atas setiap tindakan yang dilakukan berdasarkan, isi halaman ini. Kami sarankan agar anda berkonsultasi dengan ahli medis yang berkualifikasi dan mempunyai izin sebelum bergantung pada isi halaman ini atau mengambil atau tidak mengambil suatu tindakan berdasarkan atau dengan bergantung pada isi halaman ini.
Delapan Kesalahan Mengejutkan Dalam Wawancara Kerja
RELATED CONTENT
Lihat Foto
Photo by: AdamGregor
Oleh: Cosmopolitan.com | Rahasia Sukses Anda
Di antara ratusan calon, Anda mungkin bersaing mendapatkan pekerjaan. Jangan sampai melakukan delapan kesalahan ini:
Oleh Anna Davies
1. Twit Anda payah
"Saya selalu mengintip Twitter calon karyawan potensial,” kata Alison Brod, direktur Alison Brod PR. "Saya tahu hal itu informal, namun Twitter yang penuh dengan 'u' dan 'luv' membuat Anda terlihat seperti anak 12 tahun, dan pasti bukan karyawan potensial. Hal-hal lain untuk dihindari: menulis twit selama jam kerja, selalu berbicara tentang pergaulan, dan memaki. Apa yang harus dilakukan? Retweet yang cerdas dan menyebutkan pelaku industri. "Salah satu kandidat baru-baru ini memention beberapa klien yang kami wakili." ujar Brod. "Jelas dia peduli tentang industri. Dia akan diterima."
2. Anda menggunakan koneksi secara berlebihan
Pengusaha memaklumi para calon yang menggunakan koneksi untuk mendapatkan pekerjaan. Tapi survei terbaru oleh Michigan State University menemukan bahwa 32 persen perusahaan-perusahaan besar sangat tidak suka menerima CV dari orangtua atas nama anak mereka. "Sepertinya yang lebih tertarik dengan pekerjaan tersebut justru orangtua Anda," ujar Roy Cohen, penulis “Survival Guide The Wall Street Profesional”. Boleh saja ibu atau ayah atau siapa pun membuat pengantar awal, tetapi kemudian kirimkan email Anda sendiri atau teleponlah dan katakan Anda ingin pekerjaan tersebut.
3. Anda melebih-lebihkan kemampuan digital
Contoh: Jangan berlebihan menjual diri Anda sendiri. Anda tidak serta-merta "pintar media sosial" hanya karena Anda menulis twit. Begitu juga semua orang. "Saya melihat begitu banyak pelamar kerja yang menulis ‘media sosial’ sebagai keterampilan, ternyata yang mereka maksud adalah, mereka punya akun Facebook," ujar Brod. Kecuali Anda memiliki pengalaman dalam analisis, kampanye viral, atau mengelola akun dengan lebih dari 100.000 follower, jangan sebutkan itu.
4. Anda terlalu ramah
Mencari tahu mengenai pewawancara Anda di LinkedIn atau Google bukan hal terlarang (dia pun akan melakukan hal serupa terhadap Anda). Ini berguna untuk basa-basi. Tapi hati-hati memanfaatkan informasi yang Anda dapat. Tetap profesional, jangan mengobrol yang memasuki wilayah pribadi.
5. Anda membawa terlalu banyak barang
Tinggalkan yang tidak diperlukan di rumah. "Seorang kandidat datang ke kantor saya sambil membawa tas belanja besar," ujar Indursky. "Jika Anda muncul dengan kopi, saya merasa seperti Anda berpikir saya ada untuk menghibur Anda," ujar Suzanne Gleason, area manajer perusahaan rekrutmen PeopleShare. "Plus, saya cemburu saya tidak memiliki latte."
6. Anda memuji fasilitas kantornya, bukan posisi yang dilamar
Bahkan jika Anda telah dapat sebuah wawancara di sebuah perusahaan dengan info tambahan yang keren dari Google, Anda harus menahan diri dari menyebutkan kantinnya mengagumkan atau suasana yang keren dan fokus pada hal-hal yang mereka bayar untuk Anda lakukan. "Saya ingin mendengar bagaimana minat dan bakat mereka dengan deskripsi pekerjaan," ujar Gleason. Fokus pada satu hal dalam deskripsi pekerjaan yang benar-benar Anda kuasai, dan mainkan.
7. Berpakaian untuk memesona
Situs seperti renttherunway.com membuat mudah untuk menggunakan pakaian untuk memenangkan wawancara. Tapi terlihat begitu hebat bisa menjadi bumerang jika Anda tidak hati-hati. "Saya pernah mendapatkan pelamar yang menaruh tas tangannya di meja saya di awal sesi wawancara," kenang Jess, eksekutif media di New York City.
"Dia jelas ingin saya melihatnya, saya merasa seperti dia menggunakan tas untuk membuktikan dirinya sendiri karena dia tidak percaya diri dengan bakatnya.." Anda boleh saja berdandan habis-habisan dan memakai pakaian ranangan desainer terkenal, tetapi jangan terlalu mencolok (bahkan jika Anda dalam wawancara untuk industri fashion mereka akan mengetahuinya, percayalah pada kami).
8. Anda berbicara terlalu awal
Tunggu sampai Anda setidaknya meninggalkan gedung sebelum menelepon siapa pun untuk bercerita bagaimana hal itu berlangsung. "Salah satu kandidat menelpon di kamar mandi dan terdengar dia berbicara tentang bagaimana dia sukses dalam wawancara tersebut," ujar Shara Senderoff, CEO situs pencarian magang, internsushi.com. Hal itu terdengar sombong bagi kami, dan kami tidak pernah meneleponnya kembali.”
BACA JUGA:
Riasan yang mengacaukan wawancara kerja Anda
Tetap trendi dengan baju kerja
Tentukan gaji sendiri saat melamar kerja
Bahasa tubuh terlarang saat wawancara kerja
4 kesalahan umum saat wawancara kerja
Di antara ratusan calon, Anda mungkin bersaing mendapatkan pekerjaan. Jangan sampai melakukan delapan kesalahan ini:
Oleh Anna Davies
1. Twit Anda payah
"Saya selalu mengintip Twitter calon karyawan potensial,” kata Alison Brod, direktur Alison Brod PR. "Saya tahu hal itu informal, namun Twitter yang penuh dengan 'u' dan 'luv' membuat Anda terlihat seperti anak 12 tahun, dan pasti bukan karyawan potensial. Hal-hal lain untuk dihindari: menulis twit selama jam kerja, selalu berbicara tentang pergaulan, dan memaki. Apa yang harus dilakukan? Retweet yang cerdas dan menyebutkan pelaku industri. "Salah satu kandidat baru-baru ini memention beberapa klien yang kami wakili." ujar Brod. "Jelas dia peduli tentang industri. Dia akan diterima."
2. Anda menggunakan koneksi secara berlebihan
Pengusaha memaklumi para calon yang menggunakan koneksi untuk mendapatkan pekerjaan. Tapi survei terbaru oleh Michigan State University menemukan bahwa 32 persen perusahaan-perusahaan besar sangat tidak suka menerima CV dari orangtua atas nama anak mereka. "Sepertinya yang lebih tertarik dengan pekerjaan tersebut justru orangtua Anda," ujar Roy Cohen, penulis “Survival Guide The Wall Street Profesional”. Boleh saja ibu atau ayah atau siapa pun membuat pengantar awal, tetapi kemudian kirimkan email Anda sendiri atau teleponlah dan katakan Anda ingin pekerjaan tersebut.
3. Anda melebih-lebihkan kemampuan digital
Contoh: Jangan berlebihan menjual diri Anda sendiri. Anda tidak serta-merta "pintar media sosial" hanya karena Anda menulis twit. Begitu juga semua orang. "Saya melihat begitu banyak pelamar kerja yang menulis ‘media sosial’ sebagai keterampilan, ternyata yang mereka maksud adalah, mereka punya akun Facebook," ujar Brod. Kecuali Anda memiliki pengalaman dalam analisis, kampanye viral, atau mengelola akun dengan lebih dari 100.000 follower, jangan sebutkan itu.
4. Anda terlalu ramah
Mencari tahu mengenai pewawancara Anda di LinkedIn atau Google bukan hal terlarang (dia pun akan melakukan hal serupa terhadap Anda). Ini berguna untuk basa-basi. Tapi hati-hati memanfaatkan informasi yang Anda dapat. Tetap profesional, jangan mengobrol yang memasuki wilayah pribadi.
5. Anda membawa terlalu banyak barang
Tinggalkan yang tidak diperlukan di rumah. "Seorang kandidat datang ke kantor saya sambil membawa tas belanja besar," ujar Indursky. "Jika Anda muncul dengan kopi, saya merasa seperti Anda berpikir saya ada untuk menghibur Anda," ujar Suzanne Gleason, area manajer perusahaan rekrutmen PeopleShare. "Plus, saya cemburu saya tidak memiliki latte."
6. Anda memuji fasilitas kantornya, bukan posisi yang dilamar
Bahkan jika Anda telah dapat sebuah wawancara di sebuah perusahaan dengan info tambahan yang keren dari Google, Anda harus menahan diri dari menyebutkan kantinnya mengagumkan atau suasana yang keren dan fokus pada hal-hal yang mereka bayar untuk Anda lakukan. "Saya ingin mendengar bagaimana minat dan bakat mereka dengan deskripsi pekerjaan," ujar Gleason. Fokus pada satu hal dalam deskripsi pekerjaan yang benar-benar Anda kuasai, dan mainkan.
7. Berpakaian untuk memesona
Situs seperti renttherunway.com membuat mudah untuk menggunakan pakaian untuk memenangkan wawancara. Tapi terlihat begitu hebat bisa menjadi bumerang jika Anda tidak hati-hati. "Saya pernah mendapatkan pelamar yang menaruh tas tangannya di meja saya di awal sesi wawancara," kenang Jess, eksekutif media di New York City.
"Dia jelas ingin saya melihatnya, saya merasa seperti dia menggunakan tas untuk membuktikan dirinya sendiri karena dia tidak percaya diri dengan bakatnya.." Anda boleh saja berdandan habis-habisan dan memakai pakaian ranangan desainer terkenal, tetapi jangan terlalu mencolok (bahkan jika Anda dalam wawancara untuk industri fashion mereka akan mengetahuinya, percayalah pada kami).
8. Anda berbicara terlalu awal
Tunggu sampai Anda setidaknya meninggalkan gedung sebelum menelepon siapa pun untuk bercerita bagaimana hal itu berlangsung. "Salah satu kandidat menelpon di kamar mandi dan terdengar dia berbicara tentang bagaimana dia sukses dalam wawancara tersebut," ujar Shara Senderoff, CEO situs pencarian magang, internsushi.com. Hal itu terdengar sombong bagi kami, dan kami tidak pernah meneleponnya kembali.”
BACA JUGA:
Riasan yang mengacaukan wawancara kerja Anda
Tetap trendi dengan baju kerja
Tentukan gaji sendiri saat melamar kerja
Bahasa tubuh terlarang saat wawancara kerja
4 kesalahan umum saat wawancara kerja